PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PROMOSI FESTIVAL PAMENAN MINANGKABAU
Abstract
Media sosial telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Dalam konteks promosi budaya dan festival, media sosial telah menjadi alat yang kuat dan efektif. Artikel ini membahas tentang pengelolaan media sosial sebagai strategi promosi untuk Festival Pamenan Minangkabau. Festival Pamenan adalah perayaan budaya tradisional yang mencerminkan warisan kaya dan nilai-nilai Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia. Dengan pengelolaan media sosial yang tepat, Festival Pamenan Minangkabau dapat mencapai tujuan promosi yang lebih luas, memperkenalkan budaya Minangkabau kepada khalayak global, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam festival. Pengabdian Masyarakat ini menjelaskan Langkah-langkah dalam melaksanakan pengelolaan media sosial Festival Pamenan Minangkabau.
Copyright (c) 2023 Topan Dewa Gugat, Yuditia Leo Andhika , Gangga Lawranta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Para penulis yang menerbitkan artikelnya di SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi setuju dengan ketentuan berikut:
Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak kepada SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Ini berarti, di bawah lisensi CC-BY-NC, penulis mengizinkan, diizinkan, dan didorong untuk:
- Menyesuaikan karya dan berbagi untuk yang lain (materi dan isi publikasi);
- Masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (mis., Postingkan ke repositori institusional atau terbitkan dalam buku)
- Menerbitkan pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Para pengguna (redistributor) SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi diharuskan mengutip sumber asli, termasuk nama penulis, SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi sebagai sumber awal publikasi, tahun publikasi, nomor volume, edisi , dan Digital Object Identifier (DOI).