https://jurnalbima.id/index.php/desmed/issue/feedDesain Media2025-08-28T13:19:36+07:00Topan Dewa Gugattopan.dg@poltekbima.ac.idOpen Journal Systemshttps://jurnalbima.id/index.php/desmed/article/view/298Studi Visual Naratif terhadap Nilai Sosial dalam Film Animasi sebagai Media Refleksi Sosial: Kontekstualisasi pada Film Animasi Jumbo2025-08-28T13:17:49+07:00Arief Yulianto Bimar.ariefyulianto@gmail.comFebrianto Saptodewofebrianto.saptodewo@gmail.comVickrie Ardyvcryardy09@gmail.com<p>. Film animasi tidak hanya hadir sebagai bentuk hiburan semata, tetapi juga memiliki potensi sebagai media refleksi sosial yang efektif. Penelitian ini mengangkat film animasi lokal berjudul Jumbo sebagai objek kajian, mengingat film ini memuat representasi nilai-nilai sosial seperti empati, gotong royong, dan solidaritas masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana narasi visual dalam film Jumbo menyampaikan pesan sosial tersebut, serta bagaimana elemen desain komunikasi visual mendukung penyampaian pesan tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan semiotika Roland Barthes serta analisis struktur naratif Todorov, penelitian ini menemukan bahwa film Jumbo secara efektif menyampaikan kritik sosial melalui simbolisasi visual tokoh, ruang, dan konflik yang dekat dengan kehidupan masyarakat urban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan visual storytelling dalam animasi mampu menjadi media reflektif dan edukatif, serta memperkuat identitas budaya lokal Indonesia.</p>2025-04-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Desain Mediahttps://jurnalbima.id/index.php/desmed/article/view/299Peran Google Veo dalam Meredefinisi Model Produksi Video dan Peran Tenaga Profesional di Industri Periklanan.2025-08-28T13:19:36+07:00Topan Dewa Gugat Bimatopan.dewa@mncu.ac.idVickrie Ardyvcryardy09@gmail.com<p>Kemunculan AI generatif video seperti Google Veo bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan sebuah gelombang disrupsi yang membentuk ulang lanskap industri periklanan. Penelitian ini menganalisis secara mendalam bagaimana teknologi ini mentransformasi model produksi iklan video dan, yang lebih penting, peran para profesional kreatif di dalamnya. Melalui pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, penelitian ini menggali pengalaman para praktisi—dari level strategis hingga eksekutor—lewat wawancara mendalam untuk menangkap nuansa perubahan secara holistik. Hasilnya menunjukkan sebuah pergeseran seismik. Alur kerja linier yang kaku kini digantikan oleh proses kreatif yang cair dan eksperimental. Terjadi perombakan hierarki keahlian, di mana nilai seorang profesional tidak lagi terletak pada kemahiran teknis, melainkan pada kualitas ide dan ‘rasa’ estetika sebagai arsitek visi bagi AI. Fenomena demokratisasi ini juga memicu fragmentasi industri, sambil melahirkan dilema mendalam antara pencarian efisiensi dan kebutuhan akan otentisitas yang manusiawi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa di era otomasi visual, teknologi AI secara paradoksal justru menguatkan nilai ide, visi, dan cerita unik—menjadikan esensi kemanusiaan sebagai aset kreatif yang paling tak tergantikan.</p>2025-04-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Desain Media